Rekomendasi Pengujian Terhadap Anjing Yang di Curigai Terinfeksi Rabies di NTT

Hal yang paling mendasar dalam pengendalian rabies di Timor Tengah Selatan (TTS) adalah mengetahui di mana penyakit ini muncul, dan di mana penyakit ini tidak muncul. Informasi ini hanya dapat diperoleh dengan memastikan adanya infeksi rabies, baik pada manusia maupun pada hewan terutama pada anjing. Informasi tersebut dibutuhkan dalam jumlah yang cukup dan dengan cakupan yang memadai, hal ini memungkinkan untuk melakukan pemetaan kasus rabies dalam suatu wilayah (daerah terinfeksi) dan pemetaan dari waktu ke waktu (terkait peningkatan ataupun tidak dalam pengendalian penyakit) dan memungkinkan untuk melakukan pemantauan dalam pengendalian muapun tidak adanya kemajuan serta prioritas kegiatan dalam pengendalian.

Kasus–kasus yang dicurigai pada manusia dikonfirmasi dengan menggunakan protokol Kementerian Kesehatan yaitu paparan rabies melalui gigitan anjing/paparan luka terbuka dan adanya gejala klinis yang khas pada rabies.

Kasus dugaan rabies pada hewan, yang paling sering terjadi pada anjing adalah dengan pengujian diagnostik di laboratorium atau dengan mengunakan uji cepat antigen (rapid antigen test – RAT). Pengujian ini membutuhkan pengambilan sampel otak dan hanya dapat dilakukan setelah anjing mati atau disuntik mati.

Baca selengkapnya pada link ini

Ekstraksi Sampel darah babi untuk pengujian Polymerase Chain Reaction (PCR) African Swine Fever (ASF)

Lalu lintas pengiriman ternak babi antar daerah di wilayah Provinsi NTT saat ini sudah dibuka kembali dengan pengawasan yang sangat ketat, terutama dalam tata laksana pencegahan penularan dan penyebaran penyakit ASF. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memastikan ternak yang dilalulintaskan dalam kondisi bebas ASF melalui pengujian PCR. Pemeriksaan yang dipersyaratkan dilakukan terhadap 100% populasi ternak yang akan dilalulintaskan atau sesuai rekomendasi pemasukan dari Pejabat Otoritas veteriner(POV) kabupaten/ kota tujuan. Laboratorium PPV UPTD Veteriner menyediakan layanan pengujian PCR ASF untuk sampel darah maupun daging babi dan olahannya.

Peningkatan Kemampuan Uji Penyakit Rabies di UPTD Veteriner Dinas Peternakan Provinsi NTT

WASPADA KASUS GASTROINTESTINAL DI PERALIHAN MUSIM

Bimbingan Mahasiswa Magang PKL Politani di Laboratorium PPV dalam Berbagai Jenis Pengujian