Kupang, 5 Juni 2025 — Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang akan jatuh pada 6 Juni 2025, pemerintah kembali hadir di tengah masyarakat melalui program Bantuan Masyarakat (Banmas) Presiden RI berupa penyaluran hewan kurban ke seluruh daerah di Indonesia. Program ini menjadi bentuk kepedulian negara dalam menjaga nilai ibadah, sosial, dan pemberdayaan ekonomi rakyat, khususnya di tengah situasi ekonomi masyarakat yang masih belum  sepenuhnya pulih.

Sebagai informasi, sejak era Presiden Joko Widodo, program Banmas Presiden telah rutin dilaksanakan pada tiap Hari Raya Idul Adha dengan menyalurkan 1 ekor sapi kurban untuk masing-masing provinsi, termasuk Nusa Tenggara Timur (NTT). Menariknya, sejak awal pelaksanaan program ini, khusus di NTT, pengadaan sapi kurban selalu diambil dari peternak lokal dalam provinsi.

Tahun ini, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, skema Banmas Presiden mengalami peningkatan signifikan. Setiap Provinsi tidak hanya menerima 1 ekor sapi kurban untuk tingkat Provinsi, tetapi juga tambahan 1 ekor sapi kurban untuk setiap Kabupaten/Kota di Wilayah tersebut. Dengan demikian, untuk Provinsi NTT, total sapi yang disalurkan dalam program Banmas Presiden 2025 mencapai 23 ekor sapi super berbobot minimal 800 kg — terdiri dari 22 ekor untuk 22 kabupaten/kota dan 1 ekor untuk tingkat Provinsi.

Seluruh sapi kurban tersebut tetap diadakan dari peternak lokal di NTT, sekaligus menjadi wujud nyata pemberdayaan ekonomi masyarakat peternak. Skema ini tidak hanya meningkatkan pendapatan peternak melalui pola paronisasi sapi, tetapi juga turut memperkuat ekosistem usaha peternakan di NTT.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT menyampaikan bahwa selain bernilai ibadah dan sosial, program ini memiliki multiplier effect bagi sektor peternakan rakyat. “Program Banmas Presiden ini bukan sekadar penyaluran hewan kurban, tetapi juga sebagai sarana penggerak ekonomi peternak di daerah. Apalagi dengan skema tahun ini, dampaknya bisa dirasakan hingga pelosok desa,” ujarnya.

Dengan dilaksanakannya program ini secara nasional, diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan peternakan sapi rakyat serta penguatan ketahanan pangan hewani di masing-masing daerah. NTT pun diharapkan terus mampu menjadi penyumbang kebutuhan hewan kurban nasional, sekaligus membuktikan bahwa potensi peternakan rakyat di kawasan timur Indonesia layak diperhitungkan dalam peta ketahanan pangan nasional.

— Negara hadir bukan sekadar lewat kata, tetapi lewat tindakan nyata. Dan Banmas Presiden ini adalah salah satu oase di tengah tantangan ekonomi rakyat –

(HumasDisnakNTT)